HASIL ANALISA JURNAL PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
TIPE KEPRIBADIAN DAN KOMITMEN PEGAWAI DALAM
MENDUKUNG PERUBAHAN YANG ADA DALAM PERUSAHAAN
OLEH
INTAN FEBRINANINGTYAS SARI
O91664039
PSIKOLOGI 2009A
PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2011
Hasil Analisa
Jurnal diatas meneliti tentang hubungan antara kepribadian dengan komitmen pegawai dalam suatu perusahaan yang mengadakan restrukturisasi. Perusahaan ini mengadakan restrukturisasi untuk menghindari terjadinya kebangkrutan, namun perusahaan tidak mengadakan lay off atau pemutusan hubungan kerja dengan pegawai.
Dengan adanya restrukturisasi tersebut membuat seluruh pegawai melakukan adaptasi ulang terhadap seluruh struktur yang ada dalam perusahaan, baik rekan kerja maupun divisi yang baru. Hal inilah yang membuat para pegawai mengalami berbagai beban psikologis, karena menurut peneliti orang yang mempunyai PA (positife affect) lebih mampu bertahan atau lebih berkompeten dengan keadaan dibandingkan pegawai yang memiliki NA (negative affect) yang tinggi. Dalam jurnal tersebut di jelaskan bahwa orang yang memiliki PA tinggi memiliki ciri utama yaitu: antusias dan percaya diri. Hal inilah yang membuat orang yang mempunyai PA tinggi lebih berkompeten terhadap restrukturisasi karena pegawai tersebut cenderung menganggap hal itu sebagai tantangan yang baru dalam karir mereka, sedangkan orang dengan NA tinggi menyetujui restrukturisasi tersebut karena mereka takut jika tidak setuju mereka harus membayar sejumlah uang pada perusahaan.
Pegawai yang memiliki usia lebih tua dan tingkat pendidikan lebih rendah cenderung memiliki pikiran negatif tentang restrukturisasi dibanding dengan pegawai yang memiliki usia lebih muda dan tingkat pendidikan lebih tinggi. Berdasarkan hal-hal diatas peneliti membuat 3 hipotesis, yaitu:
· Hipotesis 1 : Afek positif memiliki hubungan yang positif dengan komitmen Afektif karyawan terhadap perubahan yang ada.
· Hipotesis 2 : Afek positif memiliki hubungan yang positif dengan komitmen Normatif karyawan terhadap perubahan yang ada.
· Hipotesis 3 : Afek negatif memiliki hubungan yang positif dengan komitmen Continuance karyawan terhadap perubahan yang ada.
Dan dari ketiga hipotesis tersebut, hanya hipotesis ketiga yang tidak terbukti.
Jika situasi ini dikaitkan dengan teori X dan Y. Menurut teori X: Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
Karena hal itulah Maka Pegawai yang memiliki NA tinggi pada akhirnya harus diberi reward ataupun reinforcement karena mereka merasa tidak mampu untuk beradaptasi lagi atau lebih tepatnya menganggap bahwa restrukturisasi ini tidak perlu dilakukan. Sehingga jika hal ini dibiarkan maka akan berdampak buruk bagi psikologis pegawai bahkan bagi perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus memberikan pelatihan ataupun reward-reward agar pegawai dapat meningkatkan kompetensi mereka terhadap perusahaan, sehingga jika perusahaan mengadakan restrukturisasi lagi para pegawai ini dapat melakukan adaptasi ulang yang lebih cepat.
Karena bagaimanapun tugas seseorang dalam dunia kerjanya maka yang paling penting adalah motivasi yang ada dalam diri orang tersebut.
Selain motivasi masih banyak faktor lain yang mempengaruhi knerja pegawai dalam perusahaan, yaitu: self efficacy.
self-efficacy juga turut mempengaruhi bagaimna kinerja individu, karena self-efficacy mengacu pada keyakinan individu bahwa ia mampu melakukan tugasnya dengan maksimal. Dengan dasar self efficacy tersebut seorang pegawai mampu menguasai kewajiban mereka terhadap perusahaan. Bahkan ketika perusahaan mengadakan restrukturisasi, maka karyawan yang memiliki self-efficacy yang tinggi akan meras tetap dapat bertahan dan mengatasi permasalahan psikologis yang ditimbulkan karena restrukturisasi.
Ini merupakan tugas yang berat dari HRD dalam perusahaan, dimana tugas mereka yaitu untuk proses merekrut pegawai yang baik sesuai dengan aturan dalam perusahaan, agar pegawai-pegawai tersebut dapat kompetitif jika terjadi hal yang diluar kendali perusahaan yang menyebabkan gangguan psikologis pada pegawai. Seperti halnya tugas psikolog pada umumnya, HRD disini harus memberi pandangan yang positif dan memberikan motivasi yang cocok pada pegawai yang tidak hanya pegawai dengan jabatan tinggi, melainkan pegawai yang lebih rendah jabatannya. Karena sebenarnya pegawai yang lebih rendahlah yang membutuhkan motivasi yang lebih tinggi. Dalam hal ini HRD dapat melakukan promosi untuk pegawai yang terbaik, bisa juga dengan memasang di papan pengumuman siapak pegawai terbaik tiap bulannya. Dengan hal tersebut maka terhindarlah pegawai dari stres akibat pemindahan divisi atau restrukturisasi oleh perusahaan.
Sumber jurnal